Bilakah kita mampu untuk berhenti berharap?
aku tak percaya lagi
dengan apa yang kau beri
aku terdampar di sini
tersudut menunggu mati
aku tak percaya lagi
akan guna matahari
yang dulu mampu terangi
sudut gelap hati ini
aku berhenti berharap
dan menunggu datang gelap
sampai nanti suatu saat
tak ada cinta kudapat
kenapa ada derita
bila bahagia tercipta
mengapa ada sang hitam
bila putih menyenangkan
aku pulang...
tanpa dendam
kuterima.. kekalahanku
aku pulang...
tanpa dendam
kusalutkan.. kemenanganmu
kau ajarkan aku derita
kau tunjukkan aku bahagia
kau tunjukkan aku derita
kau berikan aku bahagia
kau berikan aku derita. SO7 - Berhenti Berharap
rebahkan tangguhmu
lepaskan perlahan
kau akan mengerti
semua
Lyrics | Sheila On 7 lyrics - Berhenti Berharap lyrics
dengan apa yang kau beri
aku terdampar di sini
tersudut menunggu mati
aku tak percaya lagi
akan guna matahari
yang dulu mampu terangi
sudut gelap hati ini
aku berhenti berharap
dan menunggu datang gelap
sampai nanti suatu saat
tak ada cinta kudapat
kenapa ada derita
bila bahagia tercipta
mengapa ada sang hitam
bila putih menyenangkan
aku pulang...
tanpa dendam
kuterima.. kekalahanku
aku pulang...
tanpa dendam
kusalutkan.. kemenanganmu
kau ajarkan aku derita
kau tunjukkan aku bahagia
kau tunjukkan aku derita
kau berikan aku bahagia
kau berikan aku derita. SO7 - Berhenti Berharap
rebahkan tangguhmu
lepaskan perlahan
kau akan mengerti
semua
Lyrics | Sheila On 7 lyrics - Berhenti Berharap lyrics
bertanya seorang sahabat kepadaku, bilakah kita perlu berhenti?
Adakah setelah keperluan kita cukup, ilmu kita penuh ataupun kita sudah sampai ke dalam zon selesa?
Sebenarnya perjuangan manusia kan berakhir setelah kita mati.
Rasullullah pernah melakarkan garisan dan seraya berkata kepada sahabat ini adalah manusia
dan melakar lagi diatasnya ini adalah pencapaiannya seihnggalah dia mati.
dan satu lagi garisan yang jauh lebih tinggi dari keduanya lantas berkata... ini pula batas nafsunya.
Penerangan Ustadz Haji Hamzah kepadaku hampir 20 tahun lalu masih lagi tertanam dibenak fikiranku. dari situ jelaslah kepadaku, penghalang kepada pencapaian manusia adalah tarikh kematiannya manakala batas teratas kepada pencapaian itu adalah nafsunya.
Dengan kata lain, manusia tidak akan puas nafsunya terhadap apa sahaja, namun ianya terbatas kepada hayatnya.
Jadi bilakah kita pautu berhenti...???
sebelum kenyangkah?
sampai melimpahkah?
atau bagaimana....
bagiku, selama mana manusia itu masih berupaya mencari, teruskanlah dan bilamana sudah terpenuhi maka bersedekahlah... ini termasuklah ilmu yang bermanfaat dan juga anak-anak yang soleh. Itulah harta dunia yang terbaik untuk manusia selama dia hidup di dunia.
Diakhir Ramadan ini, adalah hari untuk kita bebaskan diri dari api neraka. Berhentilah sejenak dan pandang kebelakang.... sudahkan kita tunaikan kesemua hak orang lain terhadap diri kita????
terutama hak-hak yatama, fuqara dan masakin.
Salam Ramadan dariku.
Ulasan