Aku bahagia melihat kebahagian kalian....
Biarpun hancur hati ini bilamana terdengar detik suara yang meninggi kerana marahkan aku kerana bencikan aku malah gerak tubuh kalian jelas menunjukkan sifat dalaman yang tak terbendung lagi... mengalir menitis dicelahan kata-kata.... menerobos keluar di liang-liang butir bicara dan memercik ke ruang kosong... sekosong hatiku yang terbungkam dari berbicara. Pantas sahaja aku menampar mulutmu yang celupar Biar kutangankan sikapmu yang biadap Biar kuherdik menyanggah tangkahmu yang kurang ajar Namun sayangku terlalu tebal.... Rinduku membuatkan aku bebal Cintaku memadamkan ego Kasihku padamu memulangkan mimpi semalam... Anak-anakku abahmu kenal benar akan kekurangannya tak mampu untuk memenuhi permintaan naluri fitrah semua namun itulah aku Seorang pujangga yang hanya mampu menuturkan kata-kata manis berbunga namun tidak berupaya mengotakan janji yang sudah tersedia hanya terdaya menunduk meminta kepada yang Esa memohon agar dijaga akan kalian semua sebaik s...